Kamis, 29 September 2011

Gara - Gara si Komo Lewat

Huh, Jakarta . .  Jakarta ckckck, kapan sih gak ada macet?
Itulah pertanyaan saya dari dulu yang belum pernah terjawab. Hehe, setelah lama tidak memposting, baru ngeposting, langsung beda wajah dan tema. hahaha

Disini saya akan membahas sedikit atau mungkin bisa dibilang sedikit banyak mengenai infrastruktur yang cacat. Lebih tepatnya sih cara pembangunannya yang kurang dipikirkan. Udah tahu jalan sempit, dibangun jalur busway. Udah tahu sering macet tempatnya,malah dibangun pertokoan, mikir gak sih?.
Kata kemacetan itu tiap menit, detik, pasti ada orang yang bilang macet. Telat masuk sekolah alasannya macet, ngaret pas lagi janjian alasannya macet, mau ngapel kaga jadi gara-gara macet si doi udah nunggu kelamaan jadi gak jalan keluar gara-gara macet. Gara-gara si komo lewat kali ya? (hehe lirik lagu anak jadul)

Yang selama ini saya pertanyakan adalah, kenapa pemerintah selalu mengembangkan produksi kendaraan proibadi tanpa memperbaiki bahkan membuat jalan yang lebih baru atau luas. Biar jalanan jadi gak macet lagi. Menurut sumber yang saya pernah baca jumlah kendaraan dan jalan itu benar-benar berbanding terbalik, sekitar 7 : 3. selain faktor jalanan dan jumlah kendaraaan yang belum memadai, banyak nih warga-warga yang masih ngeyel pakai kendaraan pribadi, satu mobil satu orang. nah, disinilah peran pemerintah yang sepertinya kurang peduli terhadap perbaikan sarana transportasi publik. Mana ada orang nyaman dengan Metromini yang berasap, bangkunya keras, kecepatannya nol (Eintein aja kalau ke Jakarta naik Metromini bingung kali ya, speedometer nol tapi jalannya kaya lagi racing). Terus panas lagi

Harusnya pemerintah kita itu bisa menekan angka produksi kendaraan plus menaikkan pajak kendaraan bermotor, kalau bisa jadi naik 30% dari pajak semula. Kan biar gak ada orang yang pakai mobil. Terus yang namanya bahan bakar itu harus dipertegas lagi. Masa wong elit pakainya bensin subsidi? apa kata pak Ogah. By the way, yang suka bikin macet juga itu pak Ogah juga. Jalan lancar - lancar, eh tiba-tiba ada orang botak teriak stop stop, ayo ayo, gopek dulu baru jalan. Korup...korup loh pembahasannya kok jadi ke korupsi sih?

Terutama yang harus ditindak lanjuti adalah fasilitas transportasinya dong. Semua kendaraan umum yang menangani pemerintah, jadi lebih tersrtuktur, gak amburadul. Biar gak ada lagi yang namanya ngejar penumpang, gak ada lagi yang namanya pertikaian antar pengusaha angkot yang satu dengan yang lain. Ganti metro dengan bis yang lebih eye catching sedikit. Tambahin AC, kipas angin juga gak apa apa, bahan bakrnya ganti premium jangan solar, terus sopirnya lebih keren dikit penampilannya. Mungkin itu sedikit ulasan yang nggak jelas mengenai transportasi dan si Komo lewat. Saya harap, opini yang say tulis ini menjadi sebuah inspirasi dan inovasi bagi Anda untuk memperbaiki sarana transportasi dan kemacaten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar