Belum lama kita menyaksikan pertandingan final bola AFF (yah, meski hampir sebulan). Mungkin bagi yang menonton pasti menyaksikan adanya insiden sinar laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) di stadion Bukit Jalil, Malaysia waktu pada putaran pertama. Emang sih, dampak dari sinar laser itu kalau tidak dikenai ke mata dalam waktu yang tidak lama, tidak akan mengganggu kesehatan. Tapi, bisa mengganggu konsentrasi kita. Saat terkena sinar laser, tubuh kita tidak akan merasakan apa-apa. Namun, karena warna sinar laser yang menyilaukan, akan membuat orang yang terkena sinar itu merasa tidak nyaman. Apalagi kalau warna lasernya hijau.
Warna laser hijau ternyata lebih ampuh merusak konsentrasi dibandingkan laser merah. Pasalnya, laser merah menggunakan panjang gelombang sekitar 635 nm atau 650 nm. Sedangkan laser hijau panjang gelombangnya cuma 495-534 nm. Makanya, di jarak kisaran segitu warna laser hijau terlihat 50 kali lebih terang dibandingkan laser merah.
Nah, karena kekuatan sinar laser dipengaruhi oleh panjangnya gelombang, laser hijau lebih sering digunakan pada perang militer di siang hari. Karena bintik hijau menjangkau jarak yang lebih jauh dan lebih jelas meski dalam kondisi cuaca yang terang benderang.
Laser hijau atau merah yang biasa digunakan pada mainan atau pointer untuk presentasi, kebanyakan hanya memiliki daya kurang dari 5 mili watt. Pada daya sekecil itu, laser hanya akan merusak mata jika ditembakkan langsung ke mata dalam jangka waktu yang lama. Masalahnya, jika daya yang digunakan diatas 1 Watt, kekuatan sinar laser hijau bisa mencapai 1.000 kali radiasi matahari. Kekuatan sebesar itu dapat membakar plastik atau kertas kalau ditembakkan dari jarak dekat. Wuiiihhh....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar