Borobudur |
Eiiits..., tunggu dulu dong. Jangan langsung di - close dari baca judulnya. Mungkin kalian langsung berpikiran kalau Borobudur itu dibangun karena bantuan jin dan kawan - kawannya. Emang sih, orang di jaman dulu itu sakti - sakti tapi masa sampai sekarang kalian masih percaya kalau Borobudur itu dibangun dengan bantuan jin dan kawan - kawannya. Atau kalian mungkin berpikir kalau pembangunan Borobudur itu dengan putih telur karena Borobudur dibangun tidak menggunakan semen. Tapi, kalau pembangunannya seperti itu, kasian dong ayamnya. Tiap hari suruh bertelor mulu. Nah, supaya pada tidak berpikiran yang aneh aneh, mending baca postingan ini dulu.
Pas jalan - jalan kemarin, kami baru menemukan fakta yang sebenarnya dan sangat masuk akal. Kata Tour Guide dari Borobudurnya langsung, nih. Borubudur itu di bangun dengan sistim lego (seperti permainan Jepang itu, yang di tumpuk - tumpuk). Hal ini sangatlah masuk akal, karena pembangunan Borubudur itu kan di jaman belum ada paku sama semen. Jadi, untuk mengunci struktur bangunannya itu dengan cara di tumpuk Teknik Penguncian pada Pembangunan Candi |
satu sama lain. Lalu, kalian mungkin masih bertanya - tanya bagaimana dengan lekukan atau bentuk setengah lingkaran pada gerbang - gerbang candi ?. Hal yang sama pun dilakukan untuk membentuknya, yaitu juga dengan ditumpuk - tumpuk juga. Tapi kan bisa rubuh dan hancur kalau sewaktu ada gempa jika hanya ditumpuk - tumpuk saja ?!. Ya, tapi mereka sudah mengenal tentang kesimbangan benda tegar. Sehingga bisa meminimalisir tingkat kerusakan candi ketika terjadi gempa.
Teknik Mengikuti Kontur Tanah |
Oh iya, mereka juga mengikuti kontur tanah pada daerah pembangunan. Namanya saja Borobudur. Boro kan artinya bukit. Hal ini, juga menambah kuat struktur bangunan yang ada. Struktur dan seluk - beluk mengenai Borobudur ini sudah diteliti oleh Theodorus van Erp beberapa ratus tahun yang lalu.
Bagaimana, masih percaya sama yang begituan? Untuk lebih lengkapnya klik disini.
Klo jin yang bangun mah diaman-mana pasti ada candi (saking mudahnya bikin apa2) haha,.. ya jelas manusia lah itu dibangun memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan tidak seselasi hanya dalam satu masa,...
BalasHapus